Pemula Ngeblog

inviewmarketing.ca

“Ngetik apa sih? Gak capek apa sepanjang hari pelototin layar komputer. Mata oiii mata,” ucapku sewot pada NA.
“Ini ngeblog namanya, Kak Da,” jawab NA, pun tak mengalihkan sedikit sorot mata dari ketikannya.
“Liatka beng,” ucapku sambil duduk disampingnya.
“Ihhh kerennya, ajarika juga bikin,” kataku lagi pada NA.
“Kamse’ta di’? tunggu dulu kuselesaikan postinganku,” balas NA

Kurang lebih percakapan di atas yang terjalin antara aku dan NA (nama samaran saja takut dimintain royalti karena mencatut namanya tanpa izin hehehehe…) sebelum mencoba menjadi seorang blogger, akhirnya jadilah akun, peatoduri@blogspot.com/.

Alasan aku ngeblog sih awalnya iseng-iseng saja. Aku ingin mencari tahu mengapa para blogger sangat menikmati membuat ulasan panjang-panjang tentang segala hal. Namun, setelah beberapa postingan aku berhenti. Ah gak menarik.

Selang beberapa lama, akun blog ini kubuka lagi dan uppsss, passwordnya lupa hahahaha… setelah mencoba memasukkan beberapa susunan huruf yang sering kujadikan password akhirnya, bisa log in juga. Nah, mau ngapain lagi ini? nambah satu postingan. Oke sudah tinggalkan lagi seperti itu terus berulang, belum ada daya tarik sama sekali untuk berlama-lama atau sering-sering nongkrong di blog.

“Ohhh… ada peng statistik pengunjungnya di blog di?” tanyaku pada NA yang lagi asyik nongkrong di blognya.
“Ada memang, makanya follow ki orang supaya na follow ki juga,” jawab NA.
“Gabungki di komunitas blogger baru blog walking ma ki supaya tambah banyak pengunjung blogta,” ujar NA lagi.
Wadduh apa lagi itu blog walking *tepok jidat hahaha…aseli kamse’, kampungan sekali.

Akhirnya aku bergabung di beberapa komunitas blogger di facebook, seperti Warung Blogger, Angingmammiri, dan Kumpulan Emak Blogger (KEB). Bukan Cuma itu semua komunitas itu pun aku follow di twitter. Aku pun sudah beberapa kali blog walking dan memfollow beberapa blog. Namun, masih saja belum tertarik sama sekali.

Sampai akhirnya aku bergabung di IIDN (Ibu-Ibu Doyan Nulis). Dua kali kopdar (Kopi darat) cukup mengakrabkan dengan beberapa anggota komunitas yang ada di Makassar. Anggota IIDN Makassar yang pertama kali kukenal ada kak Mugniar, Kak Haeriah, Kak Nunu, Kak Naili, Nunu, dan Kak Misrawati. Bersama komunitas ini aku mulai mengikuti event kepenulisan yang begitu luar biasa menurutku, MIWF (Makassar International Writes Festival) 2014. Sebuah program tahunan dari Rumata.

Kembali fokus…

Kebersamaan beberapa hari dengan teman-teman hebat ini mengantarkan aku pada sebuah kesimpulan. Penulis itu harus punya blog. Mengapa? Tulisan yang kita buat belum tentu dimuat di media kan? Kirim puluhan kali pun belum tentu dimuat (Ehmm…seperti saya *bangganya hahaha…) Sebagai penulis pemula kita mau juga dong tulisannya dibaca sama banyak orang. Nah, setelah menulis di blog share dah linknya ke sosial media, posting di semua grup, cc ke teman-teman satu kampung (Lebay…) Ini pendapatku sebagai pemula ngeblog.

Gak sampai disitum, apa asyiknya ngeblog buat pemula seperti aku? Ini yang paling sering aku lakukan sekarang. Setiap selesai memposting, aku menunggui sudah berapa kali tulisanku dibaca orang. Satu orang saja membaca postingan itu wahhh rasanya jantung mau meledak bahagia. Agak berlebihan kan? Tapi itulah perasaanku. Belum lagi satu orang itu menjadi dua menjadi tiga bahkan sampai seribuan. Wuihh untung nih jantung gak meledak.

Masalahnya berhenti di sini? Tidak. Masalah bertambah, aku takut kehabisan ide. Mengutip perkataan Pringadi, penulis undangan di MIWF 2014, penulis itu terlalu sibuk untuk memberikan sesuatu pada pembacanya tapi lupa mengisi dirinya. Mungkin karena lupa mengisi diri ini makanya seorang penulis bisa kehabisan ide itu menurutku. Nah, bagaimana supaya tidak kehabisan ide? Banyak membaca, itu PRku sekarang dan menurut Pringadi, salah satu cara mengisi diri adalah melakukan perjalanan. Sama dengan yang Amaya Kim, penulis undangan juga di MIWF 2014, katakan bahwa untuk memperkaya ide dibutuhkan wisata seni, berkunjung ke komunitas-komunitas lain seperti komunitas seni, agar bisa mengasah cita rasa dan kepekaan terhadap karya seni sehingga bisa menulis.

Sumpah ngeblog itu asyik, itu yang dikatakan kak Mugniar awal bergabung di IIDN Makassar. Asyiknya ngeblog ala kak Mugniar yang sudah tiga tahun melanglang melintang sebagai blogger bisa dibaca di sini

Dan terima kasih pada NA yang mengenalkan aku pada dunia yang asyik bin keren bin luar biasa ini.

Oleh: Ida Basarang 

0 komentar:

Posting Komentar