Bulan
Mei lalu, IIDN Makassar mengadakan kopdar di rumah bu Haeriah. Kami membahas
tentang outline atau kerangka
tulisan. Melalui outline yang
diajukan dalam proposal naskah, penerbit bisa membaca apakah naskah yang akan
atau sudah kita buat bisa mereka terbitkan.
Bu
Haeriah menceritakan pengalamannya dalam membuat outline yang disetorkannya ke agensi naskah Indscript. Waktu itu
ada tawaran, siapa yang bisa bikin ouline
bertema sahabat Nabi (dan harus unik), beberapa orang mengajukan diri,
termasuk dirinya. Kemudian outline-nya
di-ACC penerbit maka lahirlah buku berjudul Para Abdullah di Sekitar
Rasulullah.
Seperti
pada umumnya outline, outline yang
dibuatnya berisi: ide dasar, keunggulan, segmentasi naskah, pembeda dengan buku
sejenis di pasaran, sinopsis, dan kerangka.
Biasanya
ada contoh tulisan yang disertakan, jumlah halamannya berbeda tiap penerbit.
Ada pula yang langsung menyertakan naskah lengkapnya. Menyertakan naskah
lengkap boleh-boleh saja selama kita benar-benar yakin dengan kredibilitas
penerbitnya.
Bagi yang serius menulis buku, belajar menulis
outline itu penting supaya penerbit
bisa mempelajari naskah kita, sebelum mengiyakan atau menolak. Oya kalaupun
ditolak, jangan patah hati karena itu belum berarti naskah kita jelek karena
masing-masing penerbit punya karakter/jenis buku yang hendak diterbitkan.
Makassar,
4 Juli 2014
muantab....semoga sukses selalu bagi iidn. keep spirits and do the best.
BalasHapus