Syukurlah saya bisa hadir pada kopdar IIDN
Makassar pada tanggal 13 Januari lalu. Agenda kopdar adalah silaturahmi IIDN
dan bincang-bincang mengenai tips menulis buku bacaan anak yang dibawakan oleh
Erlina Ayu (Ayu) – korwil (koordinator wilayah) IIDN Makassar yang merupakan
penulis buku anak. Kopdar kali ini dibuat terbuka untuk umum, khusus perempuan.
Ya maklum saja, penyelenggaranya Ibu-Ibu Doyan Nulis yang anggotanya
perempuan-perempuan penyuka menulis maka kalau dibuat terbuka ya untuk perempuan
juga.
IIDN memang merupakan wadah yang didirikan
pada bulan Mei 2010 di Bandung oleh Indari Mastuti, dengan tujuan melejitkan
produktivitas ibu-ibu khususnya dan perempuan pada umumnya di bidang penulisan.
Anggotanya cak cuma ibu-ibu, para lajang juga banyak. Intinya mereka yang
bergabung adalah mereka yang mau belajar menulis. Visinya adalah: mencerdaskan
perempuan Indonesia. Jumlah anggota IIDN di seluruh Indonesia dan negara-negara
lain saat tulisan ini dibuat adalah 5.701.
Ada yang istimewa dalam
kopdar yang bertempat di sebuah food court di jalan Urip
Sumoharjo kali ini, yaitu adanya peliputan oleh Celebes TV – stasiun TV lokal
di kota kami. Kru Celebes TV meliput Ayu sebagai nara sumber salah satu segmen
acaranya, sekaligus meliput kopdar kami kali ini.
Senang sekali, lebih dari 10 orang yang
hadir kali ini. Sebenarnya kami sudah yang kedua kali ini mengadakan kopdar
terbuka, tapi baru kali ini peminatnya agak banyak. Beberapa wajah baru turut
serta. Ide Ayu untuk membuat acara kopdar kali terbuka sangat tepat.
Setelah saling memperkenalkan diri, Ayu sharing ilmunya
mengenai menulis buku anak kepada kami. Sembari membicarakan print out materi
yang diberikan Ayu, kru dari Celebes TV lalu-lalang di sekitar kami, meliput
jalannya kopdar.
sumber foto: Uty
Jenis-jenis tulisan ada tiga:
Fiksi (berbasis imajinasi atau khayalan)
Non fiksi (berbasis data serta fakta sebenarnya
yang disajikan secara formal maupun populer)
Faksi (berbasis data serta fakta tetapi disajikan
secara berkisah)
Ada 6 hal yang tidak boleh ditulis oleh
seorang penulis buku/cerita anak, yaitu:
Menentang nilai-nilai moralitas dan kebaikan
Menekankan pada kekerasan, kejahatan semata
Menentang dan melawan otoritas orangtua dan guru
dengan cara yang tidak baik
Menghina ras, suku, warna kulit, budaya yang
berbeda dengan anak
Mendorong anak untuk berpikir negatif tentang
hidup
Tidak menghargai lingkungan dan alam
Hal-hal yang boleh ditulis adalah:
Menggunakan bahasa anak
Selain mengajarkan nilai-nilai hidup juga
mendorong anak untuk mengaplikasikan dengan benar
Memperkuat nilai-nilai moralitas dan etika yang
baik
Membantu anak mengembangkan wawasan
Memberi nilai hiburan yang sehat
Mengembangkan daya imajinasi anak
Mendorong anak untuk mencintai dan menghargai
hidup
Mengenai topik, pilihlah yang:
Paling dikuasai
Membangkitkan keingintahuan kita
Membangkitkan hasrat
Paling mengesankan secara pribadi
Seperti dalam bentuk menulis yang lain,
langkah-langkah menulis buku anak adalah:
Pre
writing –> berpikir dan
merencanakan
Drafting
–> tulis dan gambarkan
Revising
–> membuat tulisan menjadi
lebih baik
Editing
–> memperbaiki kesalahan
tulis
Publishing
–> publikasi
Selain mengajukan naskah ke penerbit,
penulis buku anak mengajukan kriteria lain mengenai calon bukunya, seperti
ukuran kertas dan jumlah halaman. Mengenai hal ini harus disesuaikan pula
dengan karakter ata ciri khas penerbit. Seorang penulis harus melakukan survei
untuk mengetahui karakter penerbit yang disasar.
Banyak ilmu yang dibagi oleh Ayu yang
sudah sering mendapat order menulis buku anak dari sebuah
penerbit besar ini. Misalnya saja tentang contoh-contoh dari jenis-jenis buku
anak. Untuk balita misalnya, bukunya bergambar besar. Sedangkan tulisannya
hanya sebanyak satu atau dua kalimat saja.
Dalam mengajukan naskah buku anak ke
penerbit, biasanya diajukan sebanyak 5 seri. Buku anak yang dikeluarkan oleh
penerbit biasanya berseri, tidak tunggal. Misalnya saja seri Anak Mandiri, seri
Ilmuwan, dan lain-lain.
Sebuah buku anak terdiri atas:
Opening –> biasanya ada
ciri khas dalam sebuah seri
Konflik
Penyelesaian konflik
Penutup
Ayu juga sharing pengalamannya
dengan penerbit. Teman-teman yang lain juga salingsharing pengalaman
masing-masing.
Kru TV juga meminta Ayu untuk diwawancarai
seorang diri. Menjelang pulang, saya diwawancara sebentar, ditanyai mengenai
kesan-kesan saya selama bergabung dengan IIDN Makassar. Sungguh sebuah
pengalaman menarik.
20 Januari 2013
Mugniar
0 komentar:
Posting Komentar