IIDN Makassar di On Blog Anging Mammiri

Saya menghadiri acara kopdar Anging Mammiri pada tanggal 21 November lalu. Pada kegiatan bernama Tudang Sipulung ini saya mewakili IIDN Makassar dalam bincang-bincang dengan beberapa komunitas, bertempat di Kedai Pojok (KePo) Adhyaksa Makassar.


Acara yang menarik ini dihadiri kawan-kawan lain yang mewakili komunitasnya masing-masing. Ada Ahmad M. A. – pemilik blog www.bebmen.com yang punya beberapa nama alias: Made atau Ucup ini menjabat sebagai ketua Komunitas Blogger Anging Mammiri saat ini, menggantikan Daeng Ipul. Saya sudah mengenal Made karena sudah pernah bertemu di beberapa kegiatan Anging Mammiri dan jurnalisme warga.

Di bawah kepemimpinan Made, Anging Mammiri tiap bulan mengadakan Tudang Sipulung dengan tema-tema berbeda, bukan hanya tentang aktivitas ngeblog. Contohnya: Tudang Sipulung bertema kopi, bincang buku Manusia Bugis, berkebun, esai fotografi, dan pencegahan kekerasan seksual pada anak.


Made, Firman, saya, Manji Lala, Fadly
Foto: Ida Basarang
Juga ada Fadly – pemilik blog www.biluping.com yang juga sudah saya kenal karena sudah pernah bertemu sebelumnya dan sudah sering saling blog walking. Fadly ini dulu pernah turut dalam pendirian KOLONI – komunitas blogger di Universitas Muhammadiyah Makassar. Tetapi sekarang dia lebih eksis mengelola page Astronom Amatir yang dibentuknya. Walaupun bukan seorang astronom, Fadly sangat tertarik pada bidang astronomi.

Nara sumber lainnya adalah Manji Lala, pemilik blog www.manjilala.info. Saya sudah sering berinteraksi di dunia maya – baik di grup FB Anging Mammiri maupun saling blog walking dengan staf akademik Poltekkes Makassar jurusan Gizi ini. Manji aktif memotivasi mereka yang berkecimpung di bidang kesehatan – khususnya gizi agar mau menuliskan pengetahuan mereka tentang gizi di blog agar masyarakat luas bisa mengakses dan tercerahkan melalui tulisan-tulisan mereka. Bahkan dia pernah menjanjikan kepada mahasiswanya untuk mendapatkan nilai bagus apabila menuliskan pengalamannya selama meneliti di laboratorium di blog.

Nara sumber berikutnya adalah Firman – seorang guru SLB. Saya belum pernah bertemu sebelumnya dengan Firman. Baru di acara ini saya berkenalan dengannya. Kami bisa ngobrol akrab karena dia duduk di sebelah saya. Firman aktif mengajarkan siswa-siswanya di SLB untuk bisa mengakses dunia IT. Karena tak bisa melihat tampilan di monitor, Firman dan kawan-kawan disabilitas netra menggunakan bantuan suara untuk mengakses komputer. Saya salut sekali dengan semangatnya.


Pada sesi diskusi, beberapa peserta bertanya dan sharing tentang banyak hal seputar aktivitas ngeblog. Ada yang bertanya tentang ide – bagaimana menemukan ide. Daeng Ipul yang bertindak sebagai moderator mempersilakan saya menjawabnya.

Saya mengatakan, orang mungkin berpikir ibu rumah tangga seperti saya yang jarang keluar rumah sulit menuliskan banyak hal karena sangat terbatas. Nyatanya tidak demikian. Saya bisa menuliskan banyak hal dan mendapatkan banyak ide dari sekeliling saya bahkan dari speaker masjid sekali pun.

Saya bisa menuliskan tentang ketiga anak saya atau tentang apa yang saya pikirkan tentang buku-buku yang saya baca. Dari televisi juga kita bisa menuliskan banyak hal. Kita pasti punya pikiran sendiri terhadap beragam isu yang beredar di pemberitaan maupun di infotainmen. Daeng Ipul misalnya pernah menuliskan tentang pernikahan Rafi Ahmad dan Nagita Slavina dari angle berbeda dari yang dibahas infotainmen.

Atau Anchu alias Lebug - Lelaki Bugis pernah menuliskan tentang Risna yang ngetop di Youtube setelah videonya saat menghadiri pernikahan mantan kekasihnya beredar di dunia maya. Anchu menuliskannya dengan angle yang unik. Intinya adalah, semakin sering menulis, ide itu akan semakin mengalir.

Rara – Irayani Queencyputri – salah seorang founder Anging Mammiri yang selalu menyempatkan diri datang ke Makassar setiap komunitas ini berulang tahun membagikan pengalamannya selama ngeblog. Rara sudah lama sekali mengenal blog, sejak tahun 1998. Waktu itu dia sempat ngeblog di geocities dot com. Kemudian pada tahun 2006 terbentuklah Anging Mammiri yang menyatukan blogger-blogger yang ada di Makassar atau yang memiliki keterikatan dengan Makassar.

Beberapa hadirin juga membagi pengalaman ngeblognya. Ada yang tertarik menelusuri pemrograman web – apa yang ada “di balik” blog. Dengan mendesain tampilan website, dia sudah berhasil mendulang rupiah dan dipanggil sebagai nara sumber di beberapa kesempatan.

Satu pesan yang muncu dalam sesi berbagi pengalaman ini adalah: mencari uang di blog itu niscaya  tapi jangan mencari yang instan. Carilah yang ada prosesnya.

Anchu – Lebug mengatakan agar tulisan bisa medatangkan banyak pengunjung, buatlah yang berhubungan dengan isu “kekinian”. Cari angle mana yang tidak ditulis media.

Nunu, Mardiyah, dan Ida
Saat Nur Sahadati Amir – Nunu menanyakan tentang bagaimana bila hendak mem-posting tulisan tentang pelayanan rumah sakit yang tidak memuaskan, Made menjawab usahakan jangan menulis di kala masih emosi. Hati-hati dengan UU ITE pasal 27 ayat 3 tahun 2008 yang bisa menjerat. Redakan dulu emosi yang timbul. Kalau sudah bisa berpikir jernih barulah menulis.

Sedikit tambahan dari saya mengenai memanfaatkan media sosial, saya menggunakan status di Facebook sebagai bahan tulisan. Status yang panjang sering kali saya pindahkan ke Word, mengeditnya, menambahkan di sana sini hingga jadi tulisan utuh. Dengan demikian bisa lebih cepat menghasilkan tulisan, Ini sudah beberapa kali saya lakukan.

Terakhir, saya menyampaikan harapan agar Komunitas Blogger Anging Mammiri bisa eksis selama-lamanya. Bisa bersimbiosis mutualisme dengan para blogger yang tergabung di dalamnya sehingga sama-sama bisa berkembang. Buat para blogger, kalau mengaku blogger jangan jadikan ngeblog sebagai beban. Jadikan ngeblog sebagai kesenangan karena ngeblog itu menyenangkan.

Makassa, 29 November 2014






0 komentar:

Posting Komentar