Pada hari Sabtu tanggal 29 November,
Sabtu Berbagi diisi oleh sharing tentang berkomunitas oleh sosok yang sangat
aktif, bernama Rahmiana Rahman. Gadis manis kelahiran 20 Juni 1988 pendidikan S1-nya
diselesaikannya di Pendidikan Bahasa Inggris Unversitas Negeri Makassar.
Berikut catatan dari diskusi yang berlangsung di grup facebook IIDN Makassar:
Sebelumnya salam kenal untuk kakak-kakak
semuanya. Panggil saja saya Ammy. Saat ini saya bergabung di komunitas SIGi
Makassar (komunitas sosial yang diiinisiasi oleh 4 orang, salah satunya adalah
saya), Generasi Muda Insan Bahari Indonesia (diamanahi menjadi ketua untuk Provinsi
Sulawesi Selatan Periode 2013-2016), NGO Generations For Peace, yang concern ke
isu-isu perdamaian, salah satu pendiri komunitas pencinta alam soppeng (Kapas),
dan Komunitas Lego-Lego. Selain berkomunitas saat ini saya bersama tim sibuk
mengembangkan bisnis majalah SOULMAKS serta home
industry seprei Cheery-Shop, juga diamanahi jadi pembina asrama putri dan
pengajar di Bosowa International School. Sekian perkenalan singkat saya, mgkin
ada kakak2 yg ingin komentar. Silakan ...
Tanya (T): Abby Onety: Gimana
memaksimalkan waktunya dalam segudang kegiatan ini?
Jawab
(J): Seperti pada umumnya Kak, ada skala prioritas. Syukurnya jadwal di Bosowa
Int’l School memungkinkn saya di waktu-waktu pagi – sore untuk mengurusi bisnis
dan komunitas.
T: Arniyati Shaleh: Ammy, bagaimana
carata bagi waktu? Dukungan orangtua dan lain-lain, bagaimana?
J: Cara bagi waktunya: Senin – Selasa saya libur
di sekolah, jadi saya fokus urusi bisnis dan komunitas, serta berusaha keras mengerjakan
thesis di semster 5 pascasarjana di UNM. Rabu – Minggu, pada pukul 7 pagi – 4 sore, masih dengan
urusan bisnis dan komunitas, sedangkan jam 5 sore – 7 pagi berkutat dengan
amanah di asrama, untuk pengembangan minat, bakat dan Bahasa Inggris siswa di
Bosowa Int’l School. Nah, di hari Minggu terkadang saya membawa siswa-siswa
saya yang di asrama bergabung dengan SIGi Makassar untuk mengajar di daerah
penggusuran Pandang Raya, sehingga sedini mungkin saya coba tanamkan jiwa volunteerism merekaa. Orang tua sangat
mendukung, karena kepercayaan penuh yang mereka berikan melihat dari pencapaian-pencapaian
yang sudah ada. Karena orang tua juga tahu bagaimana saya berjuang membagi
waktu untuk mendapatkan banyak hal. Orang tua tahu begitu banyak mimpi yang
ingin saya wujudkan sehingga kelak bisa semakin berguna untuk banyak orang.
Terkadang
saya lelah, tapi melihat begitu banyaknya anugerah yang Tuhan sudah berikan,
dan mengingat kebahagiaan orang tua untuk setiap pencapaian yang ada, kadang
lelah itu segera berganti menjadi semangat, semangat, dan semangat. Satu yang
selalu saya tanamkan, apa yang saya tanam, itu yang akan saya tuai. Selagi masih muda, semangatkan diri untuk
mengisi setiap detik dengan kesibukan, sehingga kelak banyak waktu untuk
bersenang-senang. Suka duka lainnya adalah saya cuma punya 2 hari untuk
bersama orang tua dan adik dirumh, karena selebihnya saya di asrama, di sinilah
saya benar-benar memanfaatkan quality
time bersama keluarga.
T: Aisyah: cara kamu menjaga kesehatan bagaimana?
J: Banyak-banyak
minum air putih saja, sama banyak jalan kaki mungkin
T: Mugniar: Pernah ada kegiatan BaKTI
(Bursa Pengetahuan Kawasan Timur Indonesia), waktu jadi utusan ke daerah mana
itu .... bisa diceritakan apa itu?
Ammy:
Waktu itu jadi Pemuda Kawasan Timur Indonesia (KTI) versi yayasan BaKTI di tahun
2012. Saat itu saya mendapatkan kesempatan mengikuti forum KTI 2012 di Palu dan
bertemu para inspirator di KTI. Waktu itu ada 6 pemuda KTI. Selain saya, ada
dari Palu, Kupang, Kendari, Papua dan Maluku.
T: Arniyati Shaleh: Siapa yang
menginspirasi Ammy? Allah semoga anak-anak hamba seperti hamba-Mu yang satu ini
... Aamiin.
J: Inspiratorku
tentu orang tua khususnya Ibu. Karena keduanya mengajarkanku perjuangan yg
jujur yg benar-benar dimulai dari nol, mengajarkan bagaimana membuat sesuatu yang
awalnya tidak ada menjadi ada, dan mengajarkan bagaimana mengarungi kehidupan yang
susah menjadi lebih layak.
T: Ida Basarang: Awalnya mulai
mencemplungkan diri ke dunia komunitas-komunitas itu karena apa?
J: Sepertinya
sejak kecil memang sudah membiasakan diri tergabung di organisasi sekolah, sampai
SMA dan kuliah. Selepas itu, karena alumni tidak bisa lagi jadi anggota aktif
organisasi, maka mulailah saya bergabung di komunitas-komunitas sesuai minat
saya. Kalau untuk komunitas SIGi makassar, berawal dari 4 orang yang awalnya
akrab di dunia maya. Salah satu program yang kami pertahanakan adalah Kelas Alternatif bernama SIGi Carakde,
yang pernah ada selama 1 tahun di desa nelayan, tujuh bulan di Desa Lakkang, dan
lima bulan untuk mengajari anak-anak pengamen di losari. Skarang untuk beberapa
bulan ke depan mengajari anak-anak korban penggusuran di Pandang Raya sebagai
bentuk trauma healing. Pengajaran-pengajaran
alternatif ini dipertahankan karena pernah saya bahaskan kepada teman-teman
komunitas bahwasanya banyak anak yang butuh pelajaran tambahan tapi mereka
memiliki keterbatasan dana sehingga tidak bisa mendapatkannya. Jadi kalau
ditanya awalnya kenapa mungkin karena kebiasaan masa kecil dan keinginam
mengisi wktu luang untuk hal-hal positif.
T: Ida Basarang: Mungkin empatinya yang
terasah yah Ammy? Oh iya tentang SOULMAKS itu, kontributornya itu dari mana saja?
Ada yang meliput khusus?
Ammy:
Ada beberapa reporter. Kalau kontributor, saat ini kami kerjasama dengan beberapa
pihak yang sekaligus menjdi kontributor, misalnya untuk rubrik fiksi yang diisi
FLP Ranting UNHAS. Kalau kontributor yang terbuka untuk umum, biasanya untuk
rubrik EVENT.
T: Mugniar: Kalau bisa diceritakan
dalam 1 paragraf, apa manfaat yang Ammy rasakan dari semua kegiatan di
komunitas-komunitas ini? Dan sampai kapan mau berkomunitas? Eh, S2-nya sudah
selesai? Terima kasih ya sudah mau berbagi. Inspiratif sekali. Mudah-mudahan
jadi penyemangat untuk kita semua di sini
Ammy:
Maaf baru sempat komen, Ahad ada kegiatan SOULMAKS di Sengkang, Seninnya ada
kegiatan SIGi di Majene, baru merapat di Makassar subuh ini. Menjawab
pertanyaan kak Mugniar: Manfaat selama
berkomunitas itu (1) semakin menyadari betapa pentingnya berbagi untuk orang
lain, (2) semakin banyak bertemu dengan teman-teman baru yang saling menguatkan
dan menginspirasi, (3) Waktu terisi dengan hal-hal positif. Kalau ditanya
sampai kapan, jawaban saya sampai saya masih jadi manusia (^_^) karena pada
dasarnya kan setiap orang itu tidak bisa sendiri, selalu ada kecenderungan
untuk berkomunitas. S2 sekarang sdh semester 5 sih kak, heheheh, doakan bulan 1
sudah seminar hasil.
T: Aisyah: Pada rubrik event termasuk kegiatan-kegiatan yang
dilaksanakan dari berbagai komunitas, lembaga ormas, seperti itu ya?
J: Yup, betul. Jadi, kalau ada event-nya dan memungkinkan masuk di
majalah, nanti bagian redaksi yang putuskan. Btw, kalau mau langganan Majalah
SOULMAKS sekarang hanya 50.000 untuk 3 bulan. Siapa tahu ada yang tertarik? J Numpang promosi demi memajukan
kewirausahaan pemuda di Makassar.
Saya tambahkan
sedikit closing statement:
masing-masing dari kita punya waktu 1 x 24 jam, tergantung cara kita
mengefektifkan setiap pergantian detik yang Tuhan telah berikan. Btw, terima
kasih juga untuk waktunya. Grup IIDN ini juga sangat menginspirasi. Keep sharing and inspiring.
weh kren kren mbak, mau rasanya ikut juga
BalasHapuskalau iidn khusus perempuan saja ya :)
Hapus