Kegiatan Sabtu Berbagi pada tanggal 20 Desember 2014 menampilkan bu Haeriah Syamsuddin, ibu 5 anak yang menerbitkan 2 buku solo di tahun 2014. Berikut ini paparannya dan diskusi yang diadakan di grup FB IIDB Makassar
Salah
satu cara untuk mewujudkan impian memiliki buku solo ialah dengan bergabung di
sebuah agen naskah. Sebagai pemula dalam dunia tulis menulis buku tentu saja
kita belum mempunyai pengalaman maupun networking yang dapat menghubungkan kita
dengan penerbit. Nah, kehadiran dan bantuan dari agen naskah sebagai orang
ketiga tentu saja sangat membantu dalam hal ini.
Dan,
Alhamdulillah di tahun 2014 buku yang kukerjakan dengan penuh perjuangan di
negeri jiran terbit juga. Buku yang selesai kukerjakan di tahun 2012 itu baru
terbit dua tahun kemudian. Terbayang kan bagaimana penasaran dan susah tidurnya
menunggu kapan buku tersebut terbit.
Buku TIKET KE SURGA, 1001 AMALAN RINGAN BERPAHALA BESAR BAGI PEREMPUAN merupakan buku solo keduaku. Meski demikian, di buku itulah untuk pertama kalinya saya merasakan bagaimana jatuh bangunnya mengerjakan sebuah naskah buku. Saya harus rela mengurangi waktu tidur alias begadang. Untungnya saat itu suami juga tengah menyelesaikan tesisnya sehingga ada yang menemaniku begadang. Bahkan terkadang kami harus saling mengingatkan untuk segera tidur karena keasyikan dengan tugas masing-masing.
Karena
buku ini termasuk kategori agama, maka taburan ayat suci alqur’an maupun hadits
hadir di buku tersebut. Dan untuk menuliskannya, saya harus menggunakan
nonosoft, sebuah software yang memudahkan pengetikan huruf-huruf arab.
Alhamdulillah
dalam pengerjaannya, saya mendapatkan banyak kemudahan. Kebetulan koleksi buku
agama kami lumayan banyak sehingga saya tidak kekurangan referensi. Plus, kemampuan
suami yang mampu memahami kitab-kitab berbahasa arab membuat saya tinggal
menuliskan ayat atau hadits yang dimaksud kemudian menyerahkan hasil akhirnya
pada suami. Beliau bertugas mengecek masih ada yang salah atau tidak dengan apa
yang telah saya tuliskan. Istilahnya, beliau jadi first reader.
Alhamdulillah,
ternyata di bulan yang sama buku solo ketigaku juga terbit. Buku BRAIN GAME
UNTUK BALITA membutuhkan waktu terbit yang lebih singkat, 1 tahun. Dan
kesyukuran kembali harus saya panjatkan karena naskah buku yang sebelumnya
ditolak oleh sebuah penerbit akhirnya di acc oleh penerbit BIP dan sebuah
proyek terjemahan kembali siap untuk dikerjakan.
Alhamdulillah
ala kulli hal.
Tanya (T): Mugniar: di mana/apa
bagian tersulit dalam pengerjaan buku Brain Game? Dan bagaimana tanggapan
anak-anak saat umminya di depan lepi terus?
Jawab
(J): bagian tersulit ialah pada pengambilan gambar atau foto....saya harus
mencari anak usia 0-5 tahun untuk dijadikan model. Komen anak-anak : "Mau ka’ jadi penulis juga deh kayak Ummi,
biar bisa main laptop terus ...."
T: Diena Rifa'ah: Lebih nyaman mana
menerbitkan buku diperantarai agensi naskah atau langsung ke penerbitnya?
J:
lebih nyaman mana, ya? Berhubung selama ini semua buku yang saya buat lewat
agen naskah jadi pertanyaannya sulit untuk dijawab. Eh kecuali untuk buku
terjemahan, saya langsung ke penerbit. Hm, sepertinya sama saja kecuali pada
urusan fee tentunya.
T: Mugniar: Lebih nyaman menulis buku
islami atau umum?
J: Kalau
saya lebih nyaman menulis buku islami kebetulan sekalian murajaah kembali materi-materi keislaman yang pernah dipelajari.
T: Ida Sulawati: Bagaimana mengatasi
jika tulisan terhenti ditengah jalan? Kadang
dapat ide, langsung menulis, tapi kadang belum selesai, harus berhenti karena
suatu urusan. Nah ... di saat mau melanjutkannya, sudah hilang ide itu.
J: Karena
saya menulis sambil ngurus 5 anak
maka otomatis hal itu sering terjadi. Lagi bagus mood menulis dan ide mengalir deras tiba-tiba ada yang berantem atau si kecil pup, atau pipis maka biar ide tidak
hilang maka saya menulis kata kunci di halaman terakhir jadi kalau urusan
domestik sudah selesai saya tinggal menarik benang merah dari kata kunci tersebut.
T: Ida Sulawati: contoh kata
kuncinya?
J: Misalnya
berikutnya saya menemukan ide tentang doa masuk pasar maka saya menulis kata-kata
“doa pasar” besar-besar sebelum beranjak dari laptop. Jadi begitu kembali ke
laptop dan melihat kata kunci tersebut saya akan langsung ingat apa-apa yang
akan saya tuliskan.
T: Abby: Pertanyaan: bagaimana caranya bagi waktu misalnya masak, nyuci, nyeterika, urus anak, rapikan
rumah dll. OMG..... kapan istirahatnya???
J: Alhamdulillah
dapat suami dan anak yang tidak macam-macam, tidak neko-neko ji. Kalau sempat masak ya masak kalau tidak, banyak
penjual makanan jadi. Kalau nyuci kan
ada mesin cuci, merapikan rumah ... ehm
sesempatnya saja. Makanya jangan heran kalau ke rumah ada mainan di mana-mana.
Kadang-kadang peralatan dapur jadi mainan juga. Yah ... harap maklum sajalah. Kalau
istirahat sering ji kalau si kecil
dikeloni tidur biasanya saya juga ikutan tidur malah biasa pulas duluan J.
Minat euuy punya buku solo heheh.. Agen naskahnya kenalin dong mak? ;)
BalasHapusHai maaf baru balas ya Mak. Saya mewakili kawan saya Haeriah Syamsuddin :)
HapusAgensi naskanya namanya Indscript, banyak menyalurkan karya ibu-ibu di IIDN :)