[Sabtu Berbagi] Mencari Bahan dan Menulis Cerita Anak

Pada Sabtu 27 Desember 2014, diskusi Sabtu Berbagi di grup Facebook IIDN Makassar, diisi oleh Erlina Ayu. Korwil pertama – bisa disebut sebagai pendiri IIDN Makassar ini adalah seorang penulis buku anak. Kali ini Ayu membagikan pengalamannya mengenai bagaimana mencari dan mengumpulkan  bahan untuk menulis cerita anak. Simak diskusi kami di bawah ini yaa 
Secara garis besar, unsur dalam tulisan terdiri dari : tema, tokoh, setting, alur, ending dan bahasa. Jika ingin menulis non-fiksi maka harus ditambah satu unsur lagi yaitu data. Ini adalah contoh tulisan saya berjudul Jika Aku Jadi Tank. Diterbitkan oleh Dar!Mizan, 2008. Jenisnya pictorial book, 10 halaman.
  1. Sali mendapat mainan baru dari ayah. Sebuah kendaraan tempur berwarna hijau. Biasa disebut tank. Tank sering dipergunakan dalam perang.
  2. Sali membayangkan dirinya menjadi tank … Badanku sangat kuat karena terbuat dari lapisan baja.
  3. Pengendara yang duduk di dalam akan aman dari tembakan peluru musuh.
  4. Di depan tubuhku, ada meriam besar untuk menakut-nakuti musuh. Aku harus hati-hati, jangan sampai salah tembak, piker Sali.
  5. Lihat, banku berbentuk seperti rantai. Sehingga aku bisa berjalan di jalan yang tidak rata. Aku berjalan di hutan dan melewati sungai yang dangkal.
  6. Oh … oh … tapi, semua orang ketakutan dan menjauh mendengar suaraku.
  7. Sali mulai kesepian. Kak Saliha sedang apa, ya?
  8. Pluk! Pluk! “Apa ini?” kata Sali. Ternyata, Kak Saliha melempari Sali dengan peluru dari kertas.
  9. “Hahaha … Sali kena tembak kak Saliha.” Wah, Sali balas ya, kak,” Sali mulai menyerang balik.
  10. Sali tidak mau menjadi tank, ah. Nanti Sali tidak bisa bermain perang-perangan dengan kak Saliha, kata Sali dalam hati.

 
Sumber gambar: www.youtube.com

Tanya (T): Andi Bunga Tongeng: Dalam membuat cerita anak, katanya, ada beda jumlah halaman berdasarkan kelompok usia anak. Benarkah? seperti apa aturannya?

Jawab (J): kalau jumlah halaman biasanya mengacu pada jenis bukunya. Misal pictorial book, cerpen, novel, dll. Dan Aturannya kalau nulis untuk balita atau early readers, dalam satu kalimat terdiri dari 5 - 10 kata.

Untuk pictorial book sendiri, tiap penerbit berbeda jumlah aturan baku halamannya (jumlah spread). Kalau di penerbit Dar!Mizan biasanya 10 halaman seperti yang aku contohkan. Jadi kalau mengajukan judul ke memang harus survey dulu, penerbit tersebut biasa bikin buku yang berapa halaman.

T: Mugniar: Idenya menulis cerit tentang tank dan Sali ini dari mana?

J: Untuk pictorial book, biasanya 1 seri terdiri dari beberapa buku. Contohnya buku ini, Seri Jika Aku Jadi. Enaknya kalau buku pictorial book, kita bisa mengajukan beberapa judul untuk dibuat 1 seri ke penerbit. Tapi kalau yang ini pesanan, sih (maksudnya: dipesan khusus oleh penerbit). Karena bentuknya buku fiksi pengetahuan, saya cari data dulu tentang tank. Lalu disesuaikan dengan bahasa anak-anak. Termasuk pemilhan opening - conflict - closing. Dua halaman opening, 4 halaman conflict, 2 halaman closing.

T: Indah Febriany : Aapa kesulitan yang ditemukan ketika ingin menulis cerita anak? Apalagi, untuk cerita yang menyisipkan pesan-pesan moral?

J: Tantangan menulis cerita anak yang berisi pesan moral adalah tidak menggurui. Terkadang kita "kelepasan" menjadikan tokoh orang tua (ibu, ayah, kakek, nenek, guru, kakak) sedang menasehati tokoh utama. Ini biasanya tidak disukai anak. Contoh " Makanya kamu jangan makan permen dan buang bungkusnya sembarangan nanti bala bla bla ....

Bisa diakali dengan membuat cerita si anak diam-diam makan permen dan membuang bungkusnya di kolong tempat tidur. Lalu si anak tiba-tiba berteriak kesakitan digigit semut. Ternyata di kolong tempat tidur banyak semut berbaris. Dan seterusnya.

T: Nur Sahadati Amir Mba ayu, kalau bikin cerita anak yang tokohnya hewan (istilahnya fabel ya mba) itu gimana? Sebenarnya banyak ide cerita dari hewan lucu seperti kucing, atau pas nonton net geo animal biasanya terinspirasi dari situ. Tapi mentoknya gimana caranya menuangkannya ke bahasa anak?


J: Enaknya nulis cerita anak, imajinasi kita bisa dikeluarkan tanpa batas, Nu. Aku pernah nulis tentang kupu-kupu yang bertugas membuat bunga bermekaran. Tapi sayang dia tidak melakukannya kali ini karena senar harpanya putus. Singkat cerita, seekor laba-laba bijak membantu si kupu-kupu. Senar yang putus diganti dengan benang dari sarang laba-laba.

0 komentar:

Posting Komentar