Terhitung sejak tanggal 1 November 2014, IIDN Makassar punya kegiatan seru, namanya SABTU BERBAGI. Insya Allah kegiatan ini akan dilaksanakan setiap hari Sabtu dengan tema-tema berbeda setiap pekannya hingga masuk ke bulan berikutnya.
Nah, tanggal 1 November kemarin ada sharing atas terbitnya buku kumpulan puisi dari Kak Arniyati Shaleh. Yuk, disimak ^__^
Tentang
nara sumber:
Arniyati Shaleh
adalah nama pena dari Arniyaty Amin. Ibu 3 anak ini lahir dan akhirnya
berdomisili di Makassar. Debut menulisnya dimulai dari Group Cendol, Yayasan
Nikko Universal Nikko Mayoko Aiko. Digodog dengan keras dan disiplin dalam
Group Cendol. Ibu rumah tangga yang juga Cendol Wilayah Sulawesi ini akhirnya
bisa menjadi editor, kritikus dan berani mengikuti lomba ajang nasional. Karena
di Cendol akan didakan regenerasi, maka penulis kurang aktif lagi dan akhirnya
menemukan wadah yang tepat, sesuai umurnya, yaitu IIDN yang dimasukinya sejak
2010. 12 antologi telah dilahirkannya. Penulis dapat disapa di FB Arniyati
Shaleh, twitter @arniyatiamin.
Sepatah - dua patah kata dari nara sumber:
Assalamualaikum ... Semangat pagi ...
Oke langsung yaa...
Salah dua belas antologi saya adalah Antologi 100 Penyair
Perempuan indonesia yang merupakan jalan saya melenggang ke dunia sastra dan
tergabung dalam kumpulan penyair perempuan indonesia dan ini bagi saya
...Sesuatu!
Waktu itu kita diminta mengirim lima puisi dengan tema
perempuan dan ke limanya lolos di semi final .Sayangnya yang lolos di final
cuma tiga. Salahsatunya kisah tentang buruh perempuan yang jadi korban hawa
nafsu mandornya, proses menulis ke lima puisi itu tidak sampai satu jam, cuma
baca tema terus konsen di keyboard lalu Done! Alhamdulillah ...
Ok para cantikawati sekalian, saya Arniyati Amin siap menerima pertanyaan dari kalian yang tentunya lebih segalanya dari saya. Salam aksara!
Ok para cantikawati sekalian, saya Arniyati Amin siap menerima pertanyaan dari kalian yang tentunya lebih segalanya dari saya. Salam aksara!
***
Belum selesai, setelah ini masih ada kompilasi dari tanya-jawab yang berlangsung di grup IIDN Makassar. Kapan-kapan balik lagi ke sini ya buat baca-bacaaaa :)
kira-kira bunyi syairnya seperti apa ya mbak..
BalasHapusOh dari Teh Devy :) Secara umum syair dalam antologi ini bercerita tentang perempuan. Kalau yang ditanyakan syair saya, ada dua: Lara Perempuan Buruh Pabrik berkisah tentang seorang buruh perempuan yang akhirnya jadi korban kekerasan seksual mandornya. Bait terakhir menjelaskan tentang hal tsb.
Hapus....
Peluhmu seakan menentang dinginnya angin industri
Membasahi raga dan sudut matamu
Bersamaan diam dalam detak durjana
Ketika malam mulai menghampiri, Kau hanya mampu menitikkan kristal bening
Pasrah dalam rengkuhan mandor tak berhati
Kampung Tua berkisah tentang kampung yang akhirnya digusur lalu dijadikan perumahan mewah. Selain makna kontekstual juga bermakna bahwa betapa tak berdayanya perempuan ketika sudah diusia senja.
Bagi saya ketidakberdayaan ini harus dilawan! Kita harus mengisi amunisi sepanjang masih mampu.
Saya kutip bait kedua dan ketiga saja ya Teh, nuhun atas lirikannya :)
Kampung Tua
....
Wanita berkerudung senja menggigil
Dalam pelukan musim dingin
Bersembunyi dibalik kain yang warnanya memudar
Rumah-rumah beratap genteng dan seng berkarat
Riuh melagukan derit
Meliuk-liuk seirama liukan angin
Ditatap penuh arti oleh Sang Penguasa
Oleh : Arniyati Shaleh