IIDN Makassar di Amazing Muslimah - Hug and Give

Tanggal 1 Maret 2015, IIDN Makassar menjadi salah satu komunitas yang meramaikan Amazing Muslimah – Hug and Give, di Aula Hasanuddin LAN di Jalan Raya Baruga Antang, Makassar. Aisyah, anggota IIDN Makassar yang juga menjadi salah satu panitia event ini sebelumnya telah mengusung IIDN Makassar kepada Amazing Muslimah untuk ikut serta meramaikan bazaar mini yang diselenggarakan dalam ajang ini.

Dani, Ririn, dan Aida
Foto: Ririn
Oleh panitia Amazing Muslimah, IIDN diberikan 7 seat, free di event yang menghadirkan artis Peggy Melati Sukma ini. Maka pada tanggal 1 Maret itu, saya (Mugniar), Nur Sahadati Amir (Nunu), Kak Arniyati Shaleh, Ida Basarang, Rahmadani Nur Maghfirah, Aida Al-Fath, dan Ririn Gustiana hadir di lokasi acara.

Psikolog Kurniati Zainuddin S. Psi, MA tampil di sesi pertama, membawakan materi tentang Psikologi Wanita. Wanita memang khas. Menurut John Gray – penulis buku Men Are from Mars and Women Are from Venus secara psikologi berpendapat inilah kelebihan wanita:
  • Menghargai perasaan lebih daripada kemampuan.
  • Menghargai bantuan lebih daripada solusi.
  • Orang lain lebih penting daripada dirinya.

Contohnya nih : kalau wanita punya masalah, lebih baik ia ditanyakan “kenapa” daripada kalian diam-diam saja lalu tetiba memberikan solusi.

Ibu Kurniati membeberkan banyak hal tentang wanita yang kalau kita mendengarkan (sebagai wanita, maksudnya), dalam hati pasti membenarkan. Salah satunya adalah bahwa wanita Indonesia termasuk dalam salah satu negara dengan tingkat optimisme terttinggi di dunia. Maksudnya apa?

Pembacaan ayat-ayat suci al-Qur'an dan sari tilawah
Maksudnya, wanita Indonesia itu banyak yang optimis dalam menghadapi hidup. Jadi ingat, dalam banyak kejadian, wanita-wanita Indonesia yang tiba-tiba menjadi single parent mampu tegar mengasuh anak-anaknya seorang diri.

Tapiii sayangnya, wanita Indonesia juga dinilai sebagai wanita dengan tingkat pengeluaran cukup tinggi dibandingkan negara-negara maju! (cop, kalo yang ini bukan saya gang nah!).

Kabar baiknya, semua wanita bisa memiliki sisi keibuan walaupun belum menjadi ibu. Untuk itu, to be a good mother, lakukanlah 3 hal ini: beriman, belajar, dan berbuat. Ibu Kurniaty menutup presentasinya dengan ungkapan: “Jangan jadi wanita, jadilah IBU!”

Sesi berikutnya, Ibu Zakiyah – seorang pengusaha yang sukses dengan bisnis Bakso Qolbunya membawakan materi bertema Khadijah Abad 21. Dengan mengajak kami menyerukan yel-yel penyemangat, ibu yang enerjik ini menyemangati seluruh hadirin.

Kata Ibu Zakiyah, perempuan itu kalau tidak pegang uang sendiri gampang stres (betuuuul? Betuuul!). Maka ia mengajak para perempuan untuk menggali potensi diri, menantang hadirin untuk menuliskan 30 kelebihan yang dimiliki, mencari passion, dan mengamatinya untuk kemudian kelak dikembangkan. Dengan demikian bisa dijadikan sebagai cara untuk berpenghasilan.

Perempuan harus pegang uang sendiri!” tegas Ibu Zakiyah.

Dengan memegang uang sendiri, percaya diri perempuan akan lebih baik daripada yang tidak. Ibu Zakiyah kemudian membagi kiat-kiatnya dalam menjalankan bisnis selama 15 tahun ini. Bukannya tak pernah gagal/merugi, Ibu Zakiyah pernah pula mengalami masa-masa pahit tapi ia tak pernah menyerah. Ia belajar terus dan berusaha terus untuk menyajikan bakso terbaik, juga mencari cara pemasaran yang tepat.

Jangan pindah ke usaha lain kalau belum 5 tahun bila menemui kegagalan!” pungkas Ibu Zakiyah.

Ibu Zakiyah, MC, dan Ibu Kurniaty
Sesi ketiga adalah sesi yang paling ditunggu-tunggu. Peggy Melati Sukma tampil memukau hadirin. Kini, artis yang menyebut masa lalunya sebagai “masa jahiliyah”-nya itu begitu fasih membagi pengetahuan filosofisnya mengenai al-Qur’an dan Islam.

Peggy membacakan kutipan dari buku yang ditulisnya. Kata-katanya indah, menyejukkan, dan menerbitkan keharuan yang luar biasa. “Mengingat mati” adalah kata kunci yang selalu dipegang oleh Peggy, selain mengingat kita asalnya dari mana dan diciptakan untuk apa ke muka bumi ini.

Peggy mengatakan, apapun peran kita di muka bumi ini – mau itu ibu rumah tangga, dosen, pengusaha, lakukanlah dalam rangka beribadah kepada Allah.

Dalam sesi tanya-jawab, saya beruntung menjadi salah satu penanya yang dipilih panitia untuk menyuarakan isi benak saya. Apa pertanyaan saya, adalah rasa penasaran saya selama ini terhadap sosok yang saya saksikan dulu “masa jahiliyah”-nya di layar kaca. Boleh dibilang saya semasa dengan Peggy, jadi saya tahu waktu dia menjadi artis itu seperti apa (beuh, sok tahu!*ditimpuk Peggy*). Ehm, tidak semua pale’ tapi saya menyaksikan gaya berpakaian dan gaya rambutnya yang na’udzu billah dulu itu.

Peggy Melati Sukma
Horeee dapat hadiah bertanya :))
Foto: Aisyah
Oya, pertanyaan apa dan jawabannya apa?  Wew, rahasialah yaa. Wkwkwk, bukan rahasia koq, saya mau menuliskannya di blog pribadi saya sajah. Tunggu tanggal mainnya yaa, di sini yang mau saya cerita hanyalah bahwa saya dapat bingkisan lho, hasil bertanya itu. Tapi sayangnya saya ndak berfoto sama Peggy. Peggy-nya sudah keburu turun dari panggung waktu saya naik panggung untuk menerima bingkisan cantik dari panitia dan sponsor itu L.

Kita langsung ke bagian akhir yaa, yaitu tentang Amazing Muslimah. Amazing Muslimah adalah gerakan yang diinisiasi oleh Peggy Melati Sukma karena keprihatinannya terhadap rendahnya angka melek baca al-Qur’an di negara ini. Berdasarkan data BPS (BPS itu Biro Pusat Statistik yaa, bukan Badan Pusat Sosial!), ada 53% muslim(ah) di negara ini yang tidak bisa baca al-Qur’an. Menyedihkan ya? Makanya, Peggy memulai gerakan ini untuk mengadakan pelatihan gratis baca al-Qur’an. Gerakan ini telah dilakukan di beberapa kota lain di Indonesia dan Peggy tidak sendiri, Dompet Dhuafa mendukungnya, juga para relawan yang peduli dengan hal ini.

Di akhir acara, Peggy melakukan lelang sedekah untuk baju-baju dan jilbab-jilbab koleksinya. Infaq dari para muslimah yang berfoto bersama Peggy dan hasil lelang itu akan digunakan untuk pelatihan baca al-Qur’an gratis. Masya Allah. Barakallah.

Ida, Dani, dan Aida
Foto: Ririn
Aneka bros. Foto: Ririn
Lalu, bagaimana dengan stand IIDN Makassar? Sebagai pemula, lumayanlah ada sedikit keuntungan setelah dikurangi infaq stand. Peminat buku sedikit sekali tetapi kami terbantu dengan adanya perintilan kecil-kecil yang dijual di stand IIDN Makassar seperti stiker, bros aneka rupa, dan pernak-pernik kecil lain. Terima kasih ya teman-teman yang sudah bersedia bertugas di “garis belakang” (jaga stand), yang sudah bersedia ikut serta memajang buku-buku karyanya dan menitip barang-barang dagangannya. Juga terima kasih buat Aisyah atas kesempatan menjalani pengalaman seru dan inspiratif di Amazing Muslimah – Hug and Give kali ini.



1 komentar: