Materi ini diberikan oleh Naili Amalia untuk [Sabtu Berbagi] pada tanggal 18 April 2015, di grup FB IIDN Makassar
Kali
ini saya diberi amanah untuk sharing informasi di Sabtu berbagi. Saya
sebenarnya bingung juga mau mengisi apa. Kalau membahas soal kepenulisan
rasanya saya masih jaauuuhh sekali dibandingkan teman-teman di sini yang sudah
sampai menerbitkan buku. Kalau orang Jawa bilang "nggaremi segara" alias menggarami lautan. Jadi topik yang akan
saya angkat lebih menjurus ke arah IT saja yang menjadi latar belakang
pendidikan saya. Lebih spesifiknya saya ingin berbagi mengenai optimasi gambar
di blog / website.
Sebuah
gambar bisa bercerita ratusan kata sekaligus menjadi bagian yang sangat penting
pada sebuah halaman website/blog. Meskipun demikan, gambar pulalah yang paling
sering menghabiskan byte data dan mempengaruhi performa sebuah web. Semakin
kecil byte data yang harus didownload, maka akan semakin menghemat bandwitdh
client dan semakin cepat browser menampilkan halaman tersebut. Dengan
mengoptimasi gambar yang ada di halaman blog kita, maka pengunjung akan lebih
mudah mengakses halaman website/blog, sekaligus membuat mesin pencari mengindex
gambar yang kita miliki tersebut.
Beberapa
hal yang bisa kita lakukan untuk mengoptimasi gambar yang ada di halaman blog
kita diantaranya :
MEMILIH
FORMAT YANG TEPAT
Secara
umum, ada dua tipe gambar yang ada. Gambar vektor dan gambar raster. Gambar
vektor biasanya berupa kurva, garis, dan fill
color (apa ya padanan kata fill color
dalam bahasa indonesia?) Biasanya gambar vektor memiliki format .svg dan dihasilkan
oleh program seperti Adobe Illustrator atau Inkscape. Sedangkan gambar raster
merupakan sekumpulan titik atau pixel. Foto yang kita peroleh dari kamera
adalah salah satu contoh gambar raster.
Setiap
format gambar memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing sehingga harus
dipertimbangkan ketika menggunakannya di halaman web:
Gunakan
format .jpg untuk gambar fotografi
Gunakan
format .svg untuk vector art seperti logo dan icon. Jika .svg tidak ada, bisa
juga menggunakan format .png
Gunakan
format .png daripada .gif karena png memilih warna yang lebih banyak dan
kompresi yang lebih baik
MENGKOMPRESI
GAMBAR
Ukuran
file gambar yang kecil akan mempermudah browser dalam menampilkan gambar,
terutama browser pada perangkat mobile. Gunakan tools yang bisa mengkompres
gambar sehingga ukurannya lebih kecil namun tetap mempertahankan kualitas
gambar.
MENGGUNAKAN
ATRIBUT "ALT" PADA GAMBAR
Pemasangan
atribut alt akan mempermudah mesin pencari untuk mengindex gambar yang ada di
website kita. Mesin pencari seperti Google tidak dapat mengenali gambar dari
gambarnya. Google mengenali gambar dari atribut alt yang kita pasang untuk
gambar tersebut.
Contoh
kodenya :
<img scr='losari.jpg' alt='pemandangan pantai losari'>
MENGGUNAKAN
ATRIBUT "TITLE" PADA GAMBAR
Selain
menggunakan atribut alt, sebaiknya tambahankan atribut title agar gambar yang
kita sisipkan di halaman web lebih SEO friendly.
contoh
kodenya :
<img scr='losari.jpg' alt='pemandangan pantai losari'
title='pantai losari makassar'>
MENGGUNAKAN
NAMA FILE YANG TEPAT
Seringkali,
nama file yang kita gunakan di website tidak relevan dengan gambar tersebut
Misalnya sebuah foto pantai losari akan lebih relevan kalau kita beri nama
'losari.jpg' daripada '0123456.jpg' (biasanya foto dari HP atau kamera akan
memiliki nama file berupa angka.
*****
Sampai
disitu dulu yang bisa saya bagikan mengenai optimasi penggunaan image pada halaman
website atau blog. Kalau teman-teman yang lain ingin menambakan atau menanggapi
silahkan disampaikan di komentar J
Berikut
ini diskusi yang berlangsung di grup FB IIDN Makassar:
Arniyati
Shaleh: Ini ilmu yang keren! Terima kasih.
Abby
Onety: Smart sharing. Oh ya bagaimana
menyimpan/ mengubah foto ke file jpg
Mugniar:
Baru tahu lho kegunaan "alt" dan "title". Saya kalau upload gambar ke blog, selalu mengecek
ukuran file-nya. Kalo sampai ratusan KB saya kompres dulu, apalagi kalo sampe
ukurannya MB. Ngeri kalo upload file besar-besar, cepat sekali habis kuota
modem. Saya pakai Photoscape dengan mengecilkan dulu ukurannya jadi sekitar
400-an pixel panjangnya (paling besar sekitar 420 pixel, sesuai dengan ukuran
lebar view blog saya), lalu kompres jadi file JPG sampe 70 atau 75%, biasanya
dari ukuran MB atau ratusan KB jadi tinggal 20-an bahkan belasan KB ....
lumayan berhemat
Mbak,
mau tanya, kalau dapat file gambar, kemudin mau download ... saya suka
melakukan hal ini: dari gambar yang terbuka (dari web-nya), saya copas ke Power
Point atau One Note. Sy pikir dengan demikian lebih hemat bandwidth karena
disimpan dulu di cache memory (duh mudah-mudahan ndak salah istilah saya) ... apakah benar perkiraan saya? Saya
pikir lebih baik begitu daripada langsung download. Benar, tidak yah pikiran
saya, Mbak Naili?
Naili
Amalia soal download gambar, kalau dugaan saya sih, setiap gambar yang sudah
ter-load di browser otomatis udah kita download byte datanya. kalau selanjutnya
mau dicopy-paste atau disimpan itu sudah urusannya dengan memory (RAM) di PC
(tdk ada kaitannya dengan jaringan internet).
Nur
Sahadati Amir: Keren ilmunya kak
Andi
Bunga Tongeng: Saya amat sering posting gambar dengan JPG yg berukuran
100-200an KB. Nah, saya lebih fokus di caption
foto daripada title. Baru tahu kalau
mesin pencari justru membaca title
yah?
Mugniar:
Mbak Naili, yang ini: <img scr='losari.jpg' alt='pemandangan pantai losari'
title='pantai losari makassar'> ---> diselip di mana?
Marisa
Agustina: Saya baru mau nanya pertanyaan yang diajukan kak Niaaar
Naili
Amalia: di HTML editornya. Kalau Wordpress disediakan tuh versi yang kayak di web
dan juga bentuk htmlnya. Bisa juga di
blogspot kok. Atribut alt dan title bisa ditambahkan setelah yang saya garis
bawahi warna biru itu. Ternyata bisa juga dengan cara klik gambarnya, kemudian
pilih properties . Isi deh title sama alt-nya.
Sekadar
tambahan info aja, kalau misalnya gambar yg kita taruh di situs terlalu besar
atau internetnya sedang lambat sehingga gambar tidak berhasil di-load, maka browser akan menampilkan
atribut atl sebagai pengganti gambarnya. Jadi memang sebaiknya atribut alt ini
diisi
Marisa
Agustina: Makasih, mbak Naili share
ilmunya.
Mugniar:
Hm, mesti belajar pelan-pelan nih. Sudah agak lalod sama yang beginian tapi sudah mulai ngerti. Oya Mbak Naili,
kalau insert gambar dengan memakai insert URL gambar, langsung dari sumbernya itu
menghemat bandwidth, ndak?
Naili
Amalia: kalau dari sudut pandang kita sebagai penulis di halaman blog ya insert
URL bakal lebih hemat. kan kita gak perlu upload gambarnya. Hanya sisi
servernya aja yang membaca... bener gak sih? #malah balik tanya
Arniyati
Shaleh: Ini bandwith yang saya tunggu penjelasannya. Ma kasih Kak Niar
Mugniar
Bundanya Fiqthiya Ooh Kak Arniyati Shaleh bertanya tentang bandwidth, Mbak
Naili Amalia. Saya rada-rada ngerti karena basic
saya dulu dari Elektro dan pernah belajar IT sedikit, sudah biasa dengan
istilah bandwidth. Naah penjelasan simpelnya for dummies apa ya, Mbak Naili Amalia? Saya bingung menjelaskannya
hehehe
Ida
Sulawati Kerennya ilmunya, baru ka’
bisa buka FB. Istilah-istilahnya bikin dahiku berkerut sambil garuk-garuk
jidat. Hehe
Naili
Amalia: bandwidth itu maksudnya lebar (jalur) data yang bisa dilalui per satuan
waktu (detik). Analoginya kira-kira seperti pipa dan air. Air = data dan pipa =
bandwidth. makin besar pipa, makin banyak air yang bisa lewat per detiknya.
Erlina
Ayu: Wah...makasih infonya, Mbak.
0 komentar:
Posting Komentar