Nama Nahlatul Azhar. Bukan nama sebenarnya. Nama
samaran? Bukan juga! Itu nama pena buatan sendiri setelah dengan pede-nya
meyakini diri kelak akan jadi penulis terkenal. Ehm! Uhuk!
Aamiin.
Bercanda! Kali ini serius.
Nahlatul Azhar adalah nama pena dari Sitti Mardiyah. Lahir
pada tanggal 4 November 1991. Status masih mahasiswi di Universitas
Muhammadiyah Makassar jurusan PGSD. Daerah asal kabupaten Enrekang, tepatnya di
Madata kecamatan Buntu Batu (nah loh, tau ngga tuh tempatnya?)
Nama pena sendiri dimaksudkan agar:
1. Kerenan dikit. Merujuk pada penulis keren seperti Mba
Asma Nadia, Pipet Senja, Afifa Afra de-el-el. Dulu kan tahunya mereka penulis
keren yang menggunakan nama pena, maka menirulah diriku ini.
2. Tidak mempermalukan nama pemberian baginda raja dan
ratu a.k.a orang tua. Jauh banget kan pemikirannya? Ngga? Iya sajalah! Kan
gini, kalau tulisan jelek, dengan nama pena orang-orang tidak akan tahu kalau
ternyata yang nulis itu anak dari Pak Tamsil dan Bu Hasmi, ya kan? Kalau
tulisannya bagus, baru deh jelasin kalau penulisnya punya nama asli tak lupa
siapa yang melahirkan. Apa seh ...
3. Mm ... misterius kali ya. Hehehe.
Itu saja dulu alasan penggunaan nama pena. Lain kali
di sambung.
Tentang menulis. Bagiku menulis adalah berbicara.
Kenapa? Karena jari saya lebih cepat bersuaranya ketimbang mulut dan
seperangkatnya. Maka tak heran jika di dunia maya yang tanpa memperdengarkan
suara asli aku lebih banyak brkicau. Giliran dunia nyata... suara menghilang
entah kemana.
Lanjut tentang tulis menulis. Aku mulai jatuh hati
pada dunia tulisan terutama fiksi sejak SD. Masuk SMP, masih sekedar baca. Saat
itu buku di perpustakaan sekolah banyak yang baru, maka melahapnya adalah
kenikmatan tiada duanya. SMA, masih dengan kesenangan membaca plus dalam hati
sudah ada benih-benih cinta (cieh) terhadap dunia menulis. Hati pun berjanji,
kelak jika sudah masuk perguruan tinggi, musti masuk organisasi kepenulisan.
Kepanjangan ya?
Singkat cerita bergabunglah aku di salah satu
organisasi kepenulisan akhir tahun 2011 berbekal tekat bukan bakat. Selain itu
juga bergabung di grup-grup kepenulisan, dunia maya (facebook) termasuk IIDN
Makassar. Ikut event-event grup, ikutan antologi, lomba (tidak menang-menang),
buat blog biar bisa nampung tulisan gagal juaraku, dan ... (nyebut dalam hati).
Sejauh ini kecintaanku pada
menulis pasang surut. Semangat nulis masih suka turun, dan jika sendang
semangat-semangatnya bisa punya banya ide yang tidak sempat dituliskan (sama
juga boong).
Oh ya, hampir lupa tentang
karya-karya yang pernah di muat. Tulisanku pertama kali dimuat di Koran harian
Fajar, KeKeR. Pernah di budaya juga, sahabat anak juga. Intinya baru Koran
Fajar. Pernah juga Koran Cakrawala. Punya beberapa antologi, tidak sampai
sepuluh sih.
Sekian perkenalan dariku.
Semoga ada manfaatnya. Semoga. ^^
Ada yang terlupa! Taraaa
....
FB : Nahlatul Azhar/Mardiyah Na
Twitter : @NaNahlatulazhar
Sempet ada yang mau mampir
^^
Wah, ini wajah nongol juga. Makasih Kak Aisyah :)
BalasHapusSama-sama de Nahla :)
BalasHapus