Bagaimana Memulai Menulis Ala Umma Azura

Bismillah

Assalamu alaikum wr wb

Sebenarnya, ini Sabtu berbagi, tetapi saya baru sempat share Minggu siang ini. Mohon dimaafkan segala khilaf 😃


Baik, untuk Sabtu berbagi ini, saya akan sedikit bercerita bagaimana pertama kali mulai menulis.
Background pendidikan saya, hampir tak ada kaitannya dengan dunia kepenulisan. Tapi, semua ketertarikan saya di dunia menulis, diawali dari kebiasaan ibu saya yang memberikan buku dan majalah anak-anak sejak kecil.

Setiap kali membaca tulisan di buku atau majalah anak-anak itu, membuat saya jadi berimajinasi. Selain bacaan, hobi menonton juga memberikan porsi yang tak sedikit.

Sejak kecil, orang tua saya kerap membawa saya ke bioskop. Meski, barangkali saya belum mengerti jalan cerita filmnya, kebiasaan nonton itu jadi tertanam di alam bawah sadar. Sehingga, saat mulai besar, saya jadi sangat hobi menonton.

Kebiasaan membaca dan menonton berlanjut hingga dewasa. Hingga, akhirnya timbul keinginan untuk menulis. Namun, karena saya tumbuh di lingkungan yang tak bersentuhan dengan dunia literasi, saya tidak serta merta memutuskan jadi penulis. Walau rasa itu kerap membuncah di dada.

Hingga, suatu waktu saat saya bekerja sebagai manager marketing di sebuah media, saya banyak berinteraksi dengan rekan-rekan kerja saya di bagian redaksi.Dari interaksi itulah, saya berkenalan dengan beberapa wartawan dan seorang penulis.

Saya jadi sering bertanya dan minta saran dari mereka. Alhamdulillah, perlahan-lahan saya mulai paham soal dunia kepenulisan. Meski, belum berani bikin tulisan, itulah awalnya saya mengenal dan ingin membuat tulisan, serta menerbitkan buku.

Alhamdulillah, saat ini saya sudah menerbitkan beberapa buku, baik dengan mayor maupun indie publishing. Buku terbaru saya, ada dua yang baru terbit, yaitu : Sebuah Proyek Rindu dan Rayhan, Anakku.

Sebuah Proyek Rindu, semacam kumpulan puisi yang saya tulis sekitar tahun 2013 hingga 2016. Ini buku puisi kedua saya. Dulu, tahun 2012 pernah juga menerbitkan antologi puisi berbalas berjudul Vice Versa, tandem dengan seorang penulis Aceh.

Meski sama-sama kumpulan puisi, "Sebuah Proyek Rindu" dan "Vice Versa," isinya sangat berbeda. Makanya, dari pengalaman menulis kedua buku itu, saya bisa ambil sebuah kesimpulan : bahwa tulisan seorang penulis akan dipengaruhi oleh keyakinan, cara pandang dan agama yang di anut seorang penulis.
Buku kedua: Rayhan, Anakku berkisah seorang ibu dari anak penyandang autis, yang jatuh bangun membesarkan dan mengobati anaknya hingga sembuh. Dan, akhirnya menemukan model pengobatan terbaik dengan al qur’an.

Itulah sekelumit cerita saya di Minggu siang ini, untuk Sabtu berbagi. Semoga ada manfaatnya.

Salam
Umma Azura



0 komentar:

Posting Komentar