[Sabtu Berbagi] Guru Menulis

Materi ini dibawakan oleh Abby Onety di grup FB IIDN Makassar pada tanggal 27 Desember 2015

Assalamualaikum Wr. Wb…… Sahabat Ibu Ibu Doyan Nulis Makassar (IIDN). Aga karebata semua? Semoga semuanya tetap semangat, sehat dan selalu dalam lindunganNYA. Aamiin.


Oh ya… kali ini saya mendapat amanah untuk mengisi acara “Sabtu Berbagi” yang merupakan salah satu agenda dalam komunitas kita ini. Sebelumnya saya minta maaf sebab seharian ini saya dalam perjalanan dengan rute yang panjang sehingga tidak sempat mengisi tadi pagi dan baru bisa mengisinya sekarang ini.


Sesuai dengan judul di atas, saya ingin mengatakan bahwa seorang guru itu identik dengan buku, buku identik dengan dunia tulis menulis. Guru selalu bergelut dengan buku tetapi untuk menulis sebuah buku sangat jauh dari harapan. Tidak bisa kita pungkiri bahwa sangat jarang menemukan seorang guru yang menekuni dunia kepenulisan. Padahal menulis akan banyak menuai manfaat, selain sebagai sarana untuk berbagi, juga dapat meningkatkan kualitas dan kompetensi diri. Karena dengan menuangkan ide-ide melalui tulisan, maka pengetahuan dan keterampilan menulis akan semakin terasah.

Setiap hari seorang guru berinteraksi dengan banyak orang. Dalam lingkugan sekolah saja, guru berinteraksi dengan beberapa stakeholder pendidikan seperti siswa, orang tua siswa bahkan kesesama guru. Dari interaksi inilah kita banyak menemukan ide tulisan yang bisa diramu menjadi sebuah cerita dengan kisah-kisah yang inspiratif. Karena kadang-kadang kisah nyata yang inspiratif lebih menarik perhatian orang manakala pesan-pesan itu disampaikan melalui tulisan daripada dalam bentuk nasihat langsung.

Sebuah tulisan bisa membangkitkan semangat seseorang untuk berproses kearah yang lebih baik. Membacanya dengan mata, memaknainya dengan hati, lalu mencernanya dengan otak merupakan langkah awal dari proses tersebut. Oleh sebuah komunitas yang bernama “Komunitas guru Menulis”, bersama teman-teman seprofesi mencoba berbagi kisah-kisah inspiratif dengan beragam cerita yang mengawali kelahiran buku antologi saya yang berjudul “Kisah Menjadi Guru”.
Okede … jangan kepanjangan aahh, jika ada yang kurang kita lanjutkan melalui diskusi saja ya.
Salam Maju Cantik tidak pake mundur 



0 komentar:

Posting Komentar