Pada
tanggal 10 April 2017, IIDN Makassar kembali mengadakan kopi darat antar
anggotanya. Kali ini Marisa Agustina bersedia memberikan sharing pengalamannya dalam menulis buku anak. Ibu dua anak yang
dulu sempat aktif ngeblog ini kini makin merasa mantap menjadi penulis buku
anak karena berharap bisa memberikan manfaat lebih besar kepada anak-anak
Indonesia. Sejumlah bukunya telah diterbitkan oleh penerbit mayor. Bahkan salah
satu bukunya pernah meraih penghargaan pada ajang Islamic Book Fair tahun 2015
lalu (baca: Wow,
IBF Award untuk Kategori Fiksi Anak! Selamat, Marisa!)
Icha –
nama panggilan Marisa memulai aktif menulis anak setelah ikut kelas online yang
dipandu oleh Ali Muakhir – seorang penulis buku anak terkenal pada tahun 2013.
Setelah pemikirannya terbuka untuk ikut menulis buku anak, Icha juga merasa
tertantang karena untuk usia berbeda, berbeda pula cara menulis bukunya. Selain
itu, menulis buku anak berbeda dari menulis buku untuk orang dewasa. Menulis
buku anak harus langsung pada masalahnya dan tepat penyampaiannya. Kalimatnya
dibuat sesederhana mungkin dan jangan lebih dari 10 kata.
Selama
terjun ke dalam penulisan buku anak, tantangan besarnya kemudian adalah
bagaimana berpikir memenuhi kebutuhan industri buku anak dan menghadapi
ideologi sendiri. “Tantangannya di situ, bagaimana berjuang mencari ide
sendiri,” ujar Icha di penghujung pertemuan kami. Masih ada perbincangan
lainnya, teman-teman bisa menyimak lengkapnya di tulisan berjudul Menulis
Buku Anak: Antara Trend, Ideologi, dan Realita.
Pertemuan
kali ini berlangsung di Regus. Regus adalah
coworking space yang konsepnya ala “hotel kantor”. Perusahaan maupun
perorangan yang sedang menjalankan bisnis (baik besar maupun kecil) bisa
menyewa ruangan di Regus. Besar dan harganya bisa disesuaikan dengan kemampuan
keuangan penyewa dan tergantung dengan kebutuhan. Terima kasih Regus telah
memfasilitasi IIDN Makassar kali ini.
0 komentar:
Posting Komentar