Tema
Peran Perempuan dalam Berkebangsaan mungkin bukanlah tema yang “seksi” bagi
kebanyakan perempuan. Bisa jadi karena terasa jauh sekali padahal sebenarnya urgent karena sangat mengena. Mengingat
perempuan, dalam hal ini ibu juga berperan sebagai benteng bagi pertahanan keluarganya
dalam menghadapi berbagai ancaman yang datang dari luar. Ancaman itu, saat ini
datang dalam bentuk ideologi baru/asing.
Hal
inilah yang menjadi perbincangan IIDN Makassar dengan DR. Arqam Azikin di ruang
519 Regus Makassar pada tanggal 29 Desember lalu. Pak Arqam menjelaskan sejarah
panjang pergerakan perempuan di tanah air yag dimulai dari pergerakan oleh tiga
tokoh: Dr. Wahidin Sudirohusodo, Ahmad Dachlan, dan Hasyim Asy’ari.
Disebutkan
mengenai adanya pergumulan ide di antara ketiga tokoh itu. Di antaranya adalah mengenai
regenerasi terhadap kekuatan ummat (di antaranya regenerasi laki-laki dan
perempuan). Para tokoh ini memikirkan pula bahwa kelak kesenjangan sosial dan
kemiskinan akan menjadi ancaman. Pun diprediksi, tidak mungkin hasilnya menjadi
baik tanpa partisipasi “elemen perempuan”.
Pak
Arqam menganjurkan perempuan untuk merekatkan simpul-simpul komunitas dan
melakukan hal-hal yang bermanfaat guna menjaga generasi muda dari berbagai
ancaman. Reportase selengkapnya bisa dibaca di Peran
Perempuan dalam Berkebangsaan.
Diskusi
ini dilakukan di Regus, sebuah tempat yang menyediakan berbagai fasilitas untuk
coworking space. Selengkapnya tentang
Regus bisa dibaca: di tulisan berjudul 12
Alasan Menyewa Ruang Kantor di Regus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar