Jumat, 03 Oktober 2014

Lebih Terhubung dengan Masyarakat Sekitar dengan "Connected"

Mata saya berkaca-kaca melihat penampilan operet yang dibawakan oleh 18 anak dari Ruma Sokola pada opening anniversary Trans Studio Mall, pada tanggal 27 September sore.

Saya salut dan terharu, mereka bisa tampil sepercaya diri itu. Saya menyadari, bukan hal mudah untuk tampil membawakan sebuah acara di hadapan banyak orang. Dan kalau anak-anak ini bisa, luar biasa sekali.

Tentunya terbentuknya kepercayaan diri mereka tak lepas dari peran para relawan pembina Ruma Sokola. Menurut saya, luar biasa sekali kalau anak-anak yang sehari-harinya akrab dengan kebersahajaan itu bisa tampil percaya diri di atas panggung pertunjukan di sebuah mal.


Operet tentang keseharian anak-anak pesisir, dibawakan oleh anak-anak Ruma Sokola
Manager TSM dan salah seorang pembina Ruma Sokola
Yang pakai tiara itu namanya Aulia, duta TSM
Menjelang ulang tahunnya yang ke-4 pada 27 Oktober 2014, Trans Studio Mall melakukan hal yang berbeda, dengan berusaha lebih “connected” – terhubung dengan sekelilingnya. Trans Studio Mall (TSM) merangkul Ruma Sokola – sebuah sekolah alternatif untuk anak-anak daerah pesisir Makassar yang kebanyakan tidak mampu bersekolah formal di kecamatan Mariso.

“Kami memberikan kailnya, bukan hanya ikannya. Kami tidak ingin sekali saja membantu lalu pergi,” demikian ditegaskan Rudyanto – general manager TSM.

Haeriyanti – manager communication TSM juga menegaskan hal itu. Menurutnya TSM membantu Ruma Sokola dalam pembenahan gedung dan lain-lain agar Ruma Sokola bisa terus tumbuh, berkelanjutan.

Usaha yang selama ini diakukan Ruma Sokola bersesuaian dengan apa yang disampaikan oleh Rudyanto. Imran – yang mewakili pembina Ruma Sokola menceritakan bahwa sekolah informal yang mulai berkegiatan sejak tahun 2004 itu memberikan pendidikan life skill untuk anak-anak pesisir, seperti membuat mozaik, salon, kuliner, serta teknik fotografi dan film. Bahkan, sekolah alternatif yang terinspirasi dari Sekolah Rimba yang didirikan oleh Butet Manurung di Jambi ini, kini memiliki unit usaha jasa fotografi dan film untuk acara pernikahan. Wow, pembinaan yang kreatif dan inspiratif, para pembina tidak hanya memberikan ikan, juga pancingnya!

Pemberian bantuan kepada komunitas Penyala dari Bapak Rudyanto, GM TSM,
untuk disalurkan kepada anak-anak yang membutuhkan

Pak Rudyanto dan Aulia menunjukkan cara beramal melalui foto yang
ter-connected
Kesungguhan para pembina Ruma Sokola selama bertahun-tahun inilah yang dilihat sebagai kredibilitas oleh TSM sehingga mereka bersedia mendampingi Ruma Sokola menuju masa depan yang lebih baik. Bahkan TSM mengadakan program beramal melalui foto dengan cara unik yang sebagian besar hasilnya akan disumbangkan ke Ruma Sokola.

Melalui photo booth yang disediakan, pengunjung bisa berfoto seharga Rp. 35.000. Dari sejumlah itu, Rp. 15.000 untuk alokasi biaya produksi dan Rp. 20.000-nya diberikan kepada Ruma Sokola. Pak Rudyanto dan Aulia – duta TSM memperlihatkan kepada hadirin bagaimana caranya beramal melalui foto di photo booth itu.

Foto itu kemudian bisa ditempelkan di wall yang disediakan oleh TSM. Nanti, bila ada seseorang yang mengenali, ia bisa menghubungkan benang dari fotonya kepada foto kita. Katanya, makin banyak orang yang terhubung kepada foto kita menunjukkan tingkat kepopuleran kita di kota ini, begitu.

TSM juga berharap bisa menjadi semacam shelter bagi komunitas-komunitas yang ada di Makassar dan mempersilakan komunitas yang mempunyai skill atau pengalaman tertentu supaya datang dan berbagi di TSM. Selama sebulan sejak tanggal 27 September hingga nanti puncak acara ulang tahun TSM pada tanggal 27 Oktober, akan ada berbagai kegiatan di TSM.

Pertunjukan anak-anak binaan LeMina
Para pemenang dan perwakilan pemenang lomba blog yang disponsori oleh TSM
(diselenggarakan oleh Komunitas Blogger Anging Mammiri) berfoto bersama
dengan Aulia dan marcomm TSM
Acara ini makin semarak dengan penampilan hiburan dari anak-anak binaan komunitas LeMina (Lembaga Mitra Ibu dan Anak). Sekelompok anak usia TK berseragam biru, dengan percaya diri tampil membawakan lagu bertema kesehatan.

TSM juga berkesempatan memberikan bingkisan secara simbolis kepada wakil dari komunitas Penyala yang giat berkegiatan dalam bidang kesejahteraan anak Indonesia, khususnya pendidikan dalam acara yang dihadiri oleh beragam komunitas dan media yang ada di Makassar ini.

Menarik sekali menjadi saksi dari CSR sebuah perusahaan besar yang sangat bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Semoga hal ini bisa konsisten dilakukan dan mendatangkan manfaat yang lebih besar lagi bagi pembangunan kota ini.


Makassar 28 September 2014
By: Mugniar

5 komentar:

  1. Acaranya inspiratif sekali mba, semoga semakin bisa berjalan lancara kedepannya ya....

    Salam

    BalasHapus
  2. Selamat y acara yang bagus neh...

    Salam dari Pulau Dollar

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih, Mas
      Salam dari pulau Celebes :)

      Hapus